Tidak berhenti pengalihan 50cc saja. Untuk memberikan dua pilihan kepada konsumen pada saat itu, membuat produsen mengambil inisiatif untuk memasukkan motor yang memiliki agak besar Publik. Pada tahun yang sama, Yamaha V75 autolube untuk mengimpor secara bebas diperjualkan diranahpermotoran negara kita. Dengan daya dukung mesin 73cc, dan dilengkapi dengandua ukuran teknologi, serta tetap mempertahankan sistem pencampuran minyakdengan sisi autolubenya. Adik dari V50, itu juga terlibat dalam bidang lapanganroda dua penjualan sepeda motor di Indonesia sampai tahun 1978. Karena padatahun itu dan atas, V50 dan V75 autolube telah berkembang menjadi autolube V80periode orbit berakhiran 1986.Autolube Yamaha V75.
Dan perlu diketahui, meskipun mengadopsi teknologi yang dikatakan memiliki 2kekuatan nan konsumsi bahan bakar stroke yang rakus, itu ditolak oleh keduamotor. Untuk jarak 100 km tentu saja, Yamaha V50 autolube memperlukan bahan bakar hanya 1.4lt, sedangkan V75 hanya memperlukan autolube bahan bakar1.6lt saja. Hal ini dicapai dengan menggeber kecepatan motor dibatas dari 50 sampai 60 kilometer per jam. Yeahhh .... Tidak cukup ngirit lagi kemudian, tetapi bisa dikatakan ngirit sekali:-D.Autolube Yamaha V80 (CDI = 1982 s / d 1986).Terakhir ... meskipun sekarang dapat dikatakan bermotor terancam punah, seperti 2 motor stroke lain. Kadang-kadang jika kita hidup di daerah pedesaanseperti saya, masih harus dapat melihat wara wiri, meskipun kondisi autolube 50 atau 75 adalah sangat memprihatinkan. Tapi harus diakui, perlahan tapi pastiadanya dua motor stroke akan dihancurkan oleh kehadiran motor 4-tak dengan teknologi yang katanya lebih ramah lingkungan dan konsumsi bahan bakarekonomis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar